Sedang Marak, Cacar Monyet Mengincar Seluruh Keluarga
Cacar monyet atau monkey pox merupakan sebuah penyakit langka yang belum lama ini ditemukan di Singapura. Awalnya, cacar monyet muncul setelah seorang pria asal Nigeria membawa penyakit tersebut dari benua Afrika tepatnya ketika ia datang pada 28 April lalu. Ia pun dinyatakan positif mengidap cacar pada 8 Mei. Berita mengenai cacar monyet ini cukup meresahkan masyarakat.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Kesehatan Singapura, kini pasien berada dalam kondisi stabil dan menempati ruang isolasi di National Centre for Infectious Diseases (NCID). Pihak Kementerian Kesehatan mengatakan, sebelum pasien datang ke Singapura, ia terlebih dahulu menghadiri pernikahan di Nigeria. Di sana ia mengonsumsi daging hewan liar (bushmeat), yang ternyata dapat menjadi sumber penularan virus cacar monyet.
Virus penyebab cacar monyet ternyata ditularkan pada manusia melalui hewaan, khususnya hewan yang terinfeksi. Umumnya penyakit ini banyak tersebar di kawasan Afrika Tengah dan Barat. Penularan penyakit cacar monyet pun bisa melalui manusia ke manusia yaitu dari kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, dan objek yang telah tekontaminasi cairan tubuh penderita. World Health Organization (WHO) menyatakan jika penularan virus penyakit cacar monyet pada manusia masih terbatas.
Penyakit Cacar Monyet Ternyata Mulai Mengancam Kawasan Batam
Seiring makin maraknya pemberitaan mengenai cacar monyet, Bunda pelru tahu, penyakit langka ini mulai mengancam daerah di Indonesia yaitu di Batam. Hal ini lantaran posisi Batam berdekatan dengan Singapura, serta banyaknya lalu lintas masyarakat Singapura menuju Batam dan sebaliknya.
Bahkan Dinas Kesehatan Kota Batam, bekerjasama dengan Kepolisian Kawasan Pelabuhan bahkan telah memasang thermal detector khusus di pelabuhan internasional. Hal ini guna mendeteksi wisatawan dan warga luar negeri yang masuk ke Batam apakah membawa virus ini atau tidak.
“Saat ini kita belum ada indikasi warga luar yang terinfeksi cacar monyet masuk ke Batam. Namun, kita sudah melakukan langkah awal dengan memasang thermal detector,” ujar Didi Kusmarjadi, Kadinkes Batam, seperti dikutip dari Tribun Batam.
Gejala Cacar Monyet dan Tahapan Infeksinya Nih Bun
Di lain sisi, Bunda perlu mengetahui gejala cacar monyet juga lho. Berikut ini gejala cacar monyet seperti dipaparkan dari kompas.com:
Virus penyebab cacar monyet ternyata ditularkan pada manusia melalui hewaan, khususnya hewan yang terinfeksi. Umumnya penyakit ini banyak tersebar di kawasan Afrika Tengah dan Barat. Penularan penyakit cacar monyet pun bisa melalui manusia ke manusia yaitu dari kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, dan objek yang telah tekontaminasi cairan tubuh penderita. World Health Organization (WHO) menyatakan jika penularan virus penyakit cacar monyet pada manusia masih terbatas.
Penyakit Cacar Monyet Ternyata Mulai Mengancam Kawasan Batam
Seiring makin maraknya pemberitaan mengenai cacar monyet, Bunda pelru tahu, penyakit langka ini mulai mengancam daerah di Indonesia yaitu di Batam. Hal ini lantaran posisi Batam berdekatan dengan Singapura, serta banyaknya lalu lintas masyarakat Singapura menuju Batam dan sebaliknya.
Bahkan Dinas Kesehatan Kota Batam, bekerjasama dengan Kepolisian Kawasan Pelabuhan bahkan telah memasang thermal detector khusus di pelabuhan internasional. Hal ini guna mendeteksi wisatawan dan warga luar negeri yang masuk ke Batam apakah membawa virus ini atau tidak.
“Saat ini kita belum ada indikasi warga luar yang terinfeksi cacar monyet masuk ke Batam. Namun, kita sudah melakukan langkah awal dengan memasang thermal detector,” ujar Didi Kusmarjadi, Kadinkes Batam, seperti dikutip dari Tribun Batam.
Gejala Cacar Monyet dan Tahapan Infeksinya Nih Bun
Di lain sisi, Bunda perlu mengetahui gejala cacar monyet juga lho. Berikut ini gejala cacar monyet seperti dipaparkan dari kompas.com:
- Demam
- Sakit kepala
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit punggung
- Mengalami sakit otot
- Kekurangan energi
- Ruam pada kulit
Bukan hanya gejala, parahnya penyakit ini dapat membawa dampak yang lebih serius. Seperti pneumonia, sepsis, ensefalitis (radang otak), infeksi mata dengan hilangnya penglihatan, bahkan hingga kematian. Adapun, infeksi terhadap virus ini melewati beberapa tahapan. Diawali dengan periode inkubasi selama 6-21 hari. Infeksi dibagi menjadi 2 periode, berikut ini adalah penjelasannya, Bun:
1. Periode invasi (0-5 hari)
Penderita biasanya akan demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung, nyeri otot, dan kekurangan energi.
2. Periode erupsi kulit (1-3 hari setelah demam)
Pada periode ini, tubuh penderita akan muncul ruam, dimulai dari wajah kemudian menyebar ke seluruh anggota tubuh lainnya. Dari kebanyakan kasih, bagian wajah, telapak tangan, dan telapak kaki adalah yang paling terpengaruh. Ruam pun berawal dari luka datar di area membran mukosa oral. Sudah terdapat 70 persen kasus.. Lalu, luka juga bisa terjadi di area kelamin sebanyak 30%, kelopak mata 20%, dan kornea atau bola mata.
Dalam waktu 10 hari, luka tersebut akan menjadi lepuhan kecil berisi cairan lalu menjadi bintil dan akhirnya berubah jadi kerak. Menurut WHO, untuk menghilangkan kerak sepenuhnya, dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu, walaupun penderita telah menjalani perawatan.
Ketahui Lebih Lanjut Mengenai Diagnosis dan Tindakan Pencegahannya ya Bun.
Menurut WHO, saat ini penanganan cacar monyet hanya dapat didiagnosis di laboratorium khusus dengan sejumlah tes berbeda. Kemudian untuk perawatan, tidak ada perawatan khusus atau vaksin yang tersedia untuk penyakit ini. Kendati demikian, berdasarkan laporan yang sudah teruji, vaksin cacar terbukti 85% efektif dalam mencegah monkeypox. Sementara itu, untuk seseorang yang sudah terbukti menderita cacar monyet, maka ia harus dikarantina dan dimasukkan ke ruang isolasi.
Di lain sisi, wabah penyakit cacar monyet dapat dikendalikan dengan cara-cara berikut ini:
Hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi dan bahan atau hal lain yang terkontaminasi penyakit tersebut.
Memakai sarung tangan, masker, dan peralatan pelindung lainnya ketika merawat orang sakit.
1. Periode invasi (0-5 hari)
Penderita biasanya akan demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung, nyeri otot, dan kekurangan energi.
2. Periode erupsi kulit (1-3 hari setelah demam)
Pada periode ini, tubuh penderita akan muncul ruam, dimulai dari wajah kemudian menyebar ke seluruh anggota tubuh lainnya. Dari kebanyakan kasih, bagian wajah, telapak tangan, dan telapak kaki adalah yang paling terpengaruh. Ruam pun berawal dari luka datar di area membran mukosa oral. Sudah terdapat 70 persen kasus.. Lalu, luka juga bisa terjadi di area kelamin sebanyak 30%, kelopak mata 20%, dan kornea atau bola mata.
Dalam waktu 10 hari, luka tersebut akan menjadi lepuhan kecil berisi cairan lalu menjadi bintil dan akhirnya berubah jadi kerak. Menurut WHO, untuk menghilangkan kerak sepenuhnya, dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu, walaupun penderita telah menjalani perawatan.
Ketahui Lebih Lanjut Mengenai Diagnosis dan Tindakan Pencegahannya ya Bun.
Menurut WHO, saat ini penanganan cacar monyet hanya dapat didiagnosis di laboratorium khusus dengan sejumlah tes berbeda. Kemudian untuk perawatan, tidak ada perawatan khusus atau vaksin yang tersedia untuk penyakit ini. Kendati demikian, berdasarkan laporan yang sudah teruji, vaksin cacar terbukti 85% efektif dalam mencegah monkeypox. Sementara itu, untuk seseorang yang sudah terbukti menderita cacar monyet, maka ia harus dikarantina dan dimasukkan ke ruang isolasi.
Di lain sisi, wabah penyakit cacar monyet dapat dikendalikan dengan cara-cara berikut ini:
Hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi dan bahan atau hal lain yang terkontaminasi penyakit tersebut.
Memakai sarung tangan, masker, dan peralatan pelindung lainnya ketika merawat orang sakit.
Belum ada Komentar untuk "Sedang Marak, Cacar Monyet Mengincar Seluruh Keluarga"
Posting Komentar